1. Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk
memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti
tak-stabil yang memancarkan radiasi, disebut zat radioaktif. Besarnya
radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta
peluruhan (l), yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro (t½).
Kedua besaran tersebut bersifat khas untuk setiap radionuklida. Berdasarkan
sumbernya, radioaktivitas dibedakan atas radioaktivitas alam dan radioaktivitas
buatan. Radioaktivitas buatan banyak digunakan di berbagai bidang.
2. Reaksi Fusi dan Reaksi Fisi
- Reaksi fusi adalah reaksi
peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan
energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fusi juga
menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sagat berbahaya bagi
manusia.
- Reaksi fisi adalah reaksi
pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan
energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik.
3. Waktu paruh (half-life) dari sejumlah bahan yang menjadi subjek dari
peluruhan eksponensial adalah waktu yang dibutuhkan untuk jumlah tersebut
berkurang menjadi setengah dari nilai awal. Konsep ini banyak terjadi dalam
fisika, untuk mengukur peluruhan radioaktif dari zat-zat, tetapi juga terjadi
dalam banyak bidang lainnya. Waktu paruh Radioaktif didefinisikan sebagai
jumlah waktu yang diambil untuk mengurangi jumlah inti sebesar 50 persen.
Secara matematis, waktu paruh dapat ditulis dalam laju peluruhan: waktu paruh =
– ln (2) / λ . Logaritma natural (ln) adalah fungsi matematika yang merupakan
kebalikan dari fungsi eksponensial (e). Anda dapat menemukan logaritma natural
pada kalkulator ilmiah di mana ia akan diberi label “ln.”
4. Beberapa penyebab polusi udara adalah :
1. Pembakaran
dari Industri
Hampir semua
polutan udara umum dapat diproduksi oleh proses industri. Beberapa di antaranya diproduksi oleh pembakaran
bahan bakar fosil yang mendorong proses industri, sehingga partikulat, ozon dan
oksida nitrogen.
2. Emisi Transportasi
Bentuk umum transportasi seperti mobil, pesawat dan
kapal umumnya menggunakan pembakaran untuk memanfaatkan energi dari bahan bakar
fosil. Proses pembakaran melepaskan polutan ke udara, seperti partikel dan
karbon monoksida, dan juga melepaskan zat yang cepat membentuk ke nitrogen
oksida dan ozon, yang merupakan polutan udara penting.
3. Efek Samping Pertanian
Petani menggunakan mesin didorong oleh bahan bakar
fosil untuk membajak sawah dan hasil panen, dan hewan yang dibesarkan dalam
jumlah besar untuk makanan juga memproduksi jenis mereka sendiri polusi udara.
Metana adalah gas yang menimbulkan efek rumah kaca yang memungkinkan pemanasan
global; itu muncul dari gas usus yang dikeluarkan oleh hewan ternak.
4. Pemanas Rumah
Menjaga rumah yang hangat umumnya pekerjaan bahan
bakar fosil seperti minyak, gas dan batubara. Pembakaran mereka berarti bahwa
pemanasan merupakan sumber penting dari polutan udara seperti sulfur dioksida.
Jika listrik digunakan untuk memanaskan rumah, tanaman energi yang dihasilkan
itu mungkin juga telah didorong oleh bahan bakar fosil.
5. Masakan Rumah
Energi yang digunakan dalam memasak mungkin berasal
dari tanaman energi, dalam hal potensi polusi udara telah muncul sebelumnya. Atau,
seperti di negara-negara berkembang, rumah memasak membutuhkan pembakaran
langsung dari kayu atau batubara, yang menghasilkan polusi partikulat pada
titik penggunaan.
6. Letusan Gunung Berapi
Kadang-kadang orang berpikir polusi udara sebagai
sepenuhnya buatan manusia. Bahkan, proses alam melepaskan banyak zat ke udara
yang digolongkan sebagai polusi. Sulfur dioksida adalah besar polutan udara
yang modern, dan menurut National Geographic, gunung berapi dapat melepaskan
cukup sulfur dioksida ke udara untuk mempengaruhi pendinginan global.
7. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan melepaskan polutan ke udara dengan
cara yang sama seperti perapian pembakaran kayu menghasilkan polusi. Mereka
menghasilkan partikel asap halus, yang, menurut EPA, cukup kecil untuk bisa
masuk ke paru-paru dan merusak paru-paru dan jantung.
8. Asap Tembakau
Di negara berkembang, rumah mungkin memiliki
terlihat asap yang berasal dari api yang digunakan untuk memasak dan memanaskan
rumah. Di negara maju, asap tembakau umumnya satu-satunya jenis terlihat polusi
udara di dalam rumah. Kedua jenis asap dalam ruangan terkait dengan penyakit
pernapasan.
9. Peleburan Logam
Industri tertentu menghasilkan
profil polutan udara tertentu, dan sumber utama pencemaran logam seperti timah
adalah peleburan logam, meskipun niche menggunakan timbal, seperti dalam
pembuatan bahan bakar penerbangan tertentu, juga berkontribusi.
10. Aerosol dan CFC
Chlorofluorocarbons (CFC)
dalam aerosol adalah penyebab utama kehancuran lapisan ozon, dan produksi
mereka dilarang di Amerika Serikat pada tahun 1995. Meskipun larangan tersebut
di seluruh dunia, National Library of Medicine AS mengatakan CFC dapat bertahan
selama satu abad di atmosfer, di mana mereka terus melakukan kerusakan. Lapisan
ozon membantu melindungi planet dari sinar ultraviolet yang berbahaya.
11. Timbunan sampah
Beralih ke masalah sosial.
Kita tetu tahu bahwa di perkotaan pasti ada yang namanya tempat penimpunan
sampah. Tempat seperti ini merupakan timbunan sampah dari masyarakat yang ada
di perkotaan. Tak jarang tanah yang luas sekali hanyak dijadikan tempat
penimpunan sampah. Timbunan sampah dalam jumlah yang banyak ini terntu saja
akan menyebabkan terjadinya polusi udara. Tidak hanya bau yang tidak sedap,
namun juga berbagai macam penyakit akan menyerang. Dintara penyakit- penyakit
yang dapat menyerang atau timbul adalah gangguan paru- paru dan juga gangguan
kulit.
5. Upaya Penanggulangan Polusi
Udara
Polusi udara memanglah hal atau
peristiwa yang harus diwaspadai, dijauhi atau bahkan dihilangkan. Hal ini
karena kita telah mengetahui bersama bahwasannya polusi udara atau pencemaran
udara ini sangat bersifat tidak baik atau negatif. Oleh karena itulah kita
sebagai manusia sebagai makhluk yang mempunyai akan sudah sepantasnya menjaga
kesehatan Bumi pertiwi dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dijadikan solusi menghadapi polusi
udara ini. Beberapa solusi tersebut antara lain sebagai berikut:
- Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat
mengenai pentingnya udara yang bersih dan juga bebas dari polusi
- Penegakan kembali peraturan atau perundang-
undangan tentang lingkungan
- Melalukan penyaringan terhadap asap atau
limbah asap yang akan dibuang ke udara bebas agar tidak terlalu
membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus dilakukan oleh pabrik-
pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah satu
limbahnya.
- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (baca:
kekurangan dan kelebihan bahan bakar fosil) sebagai pembangkit listrik
atau energi yang lainnya. Hal ini karena bahan bakar fosil dapat
menghasilkan polutan sehingga sangat berkontribusi menciptakan pencemaran
udara.
- Mengalirkan gas buangan ke dalam air laut
(baca: ekosistem air laut) atau ke dalam larutan pengikat terlebih dahulu
saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan mengurangi
potensi terjadinya pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan
lingkungan.
- Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang
lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari- hari
- Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan
membiasakan diri menggunakan transportasi umum atau mulai hidup sehat
dengan menggunakan sepeda
- Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan
bakar yang ramah lingkungan, seperti biogas
- Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga
ikut melakukan tanam seribu pohon atau penghijauan dan menghindarkan diri
dari orang- orang yang berniat jahat terhadap hutan.
- Tidak melakukan penggundulan hutan
- Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman
hijau, dimulai dari lingkungan yang ada di sekitar rumah dan juga
dipinggir- pinggir jalan
- Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
- Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang
ada di sekitar kita dan tidak membiarkan sampah berserakan
- Membedakan sampah yang organik dan juga non
organik
- Mengolah sampah non organik yang masih layak
pakai menjadi barang- barang yang berguna dan menimbun sampah- sampah
organik agar menjadi pupuk organik
- Mengurangi penggunaan insektisida secara
berlebihan karena dapat mencemari tanah
- Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak menggunakan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena hutan sendiri keberadaannya sangatlah dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik
Tidak ada unsur SARA, Pornografi, Ejekan,dsb
Salam Blogger...!!