Pengertian Gereja
Gereja (bahasa
Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia)) adalah suatu
kata bahasa Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga
dari penganut Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul
dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya
diterjemahkan sebagai "jemaat".
Gereja adalah suatu lembaga yang konkret
dan kelihatan. Gereja tidak sama dengan lembaga-lembaga di dunia karena
merupakan persekutuan orang percaya.
Gereja diutus
Kedalam Dunia
Gereja ada di
tengah-tengah dunia. Gereja berada di tengah-tengah dunia untuk hidup,
bersaksi, dan melayani sebagai umat Allah sehingga keberadaannya tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan sosialnya. Gereja adalah persekutuan yang
menghubungkan Kristus dengan dunia.
Mewujudkan
peran gereja di dalam masyarakat. Tugas panggilan dan pengutusan gereja ke
dalam dunia memberikan ruang bagi gereja-gereja untuk berpartisipasi dan turut
bertanggung jawab atas kehidupan bermasyarakat.
Masih banyak
lagi yang dapat dilakukan oleh gereja, baik sebagai pribadi maupun persekutuan.
Dalam hal ini, gereja bukan saja mewujudkannya melalui perkataan, namun juga
perbuatan. Berbuat nyata justru jauh lebih berarti dibandingkan sekadar
berkata-kata.
Gereja Diutus
kedalam Dunia :
1. Sebagai
Penghubung Kristus Dengan Dunia
Gereja hidup
di tengah-tengah dunia. Oleh karena itulah, keberadaan gereja tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan sosialnya. Dr. J. L. Ch. Abineno mengatakan bahwa
gereja adalah persekutuan yang menghubungkan Kristus dengan dunia.
Dunia adalah
ruang tempat gereja hidup, bersaksi dan melayani sebagai umat Allah. Sebagai
persekutuan, gereja dipanggil sekaligus diutus ke dalam dunia untuk
memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Inilah yang disebut dengan
panggilan dan pengutusan gereja
2. Gereja
Memberitakan Injil
Injil berasal
dari bahasa Yunani evangelion yang berarti “kabar baik”. Dengan demikian, Injil
yang dimaksud adalah Injil perdamaian yang adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan dan memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah (bnd. Rm. 1:
16-17; Kol 1:20). Injil adalah berita sukacita yang utuh dan menyeluruh untuk
segala makhluk, manusia dan alam lingkungan hidupnya. Injil menyangkut
keseluruhan kehidupan manusia.
Bukan hanya
kehidupan nanti, melainkan kehidupan sekarang di dunia ini. Bukan hanya mengenai jiwa atau roh
manusia, melainkan juga mengenai seluruh keberadaannya, baik sebagai makhluk
rohani, maupun sebagai makhluk politik, makhluk sosial, makhluk ekonomi,
makhluk ilmu dan teknologi, makhluk kebudayaan, dan sebagainya. Sebagai pekabar
Injil dalam masyarakat, gereja juga dituntut untuk memberi perhatian pada persoalan-persoalan
yang merendahkan harkat dan martabat manusia. Dengan
demikianlah peran serta gereja dirasakan oleh masyarakat.
3. Gereja
Menyatakan Tanda - Tanda Kerajaan Allah
Dalam pemberitaan-Nya, Yesus berkali-kali
menyampaikan tentang kerajaan Allah. Yesus menegaskan bahwa Ia
datang dan diutus ke dalam
dunia untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah (Mat. 4:23; Luk. 4:43; 8:1).
Yesus tidak pernah merumuskan pengertian-Nya tentang Kerajaan Allah.
Arti Kerajaan Allah disampaikan oleh Yesus
melalui berbagai perumpamaan (lih. Mat. 18:23; 22:2; 25:1). Bahkan, ketika
orang Farisi bertanya mengenai Kerajaan Allah, Yesus justru menjawab,
“Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk. 17:21b). Kalau begitu,
apakah yang dimaksud dengan Kerajaan Allah?
Dr. Eka Darmaputera menjelaskan bahwa
Kerajaan Allah menunjuk pada suatu keadaan atau suatu kenyataan dimana Allah dengan
sepenuhnya akan memerintah dan memberlakukan kehendak-Nya, yaitu keadilan,
kebenaran, perdamaian dan kesejahteraan yang menyeluruh bagi seluruh umat
manusia.
Tugas umat Kristen adalah untuk menyatakan
“tanda-tanda” yang menunjuk pada Kerajaan Allah, yaitu menyatakan keadilan,
kebenaran, perdamaian, dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Serta
mewujudkan peran gereja di dalam masyarakat. Tugas panggilan dan pengutusan
gereja ke dalam dunia memberikan ruang bagi gereja-gereja untuk berpartisipasi
dan turut bertanggung jawab atas kehidupan bermasyarakat.
Dan masih
banyak lagi yang dapat dilakukan oleh gereja, baik sebagai pribadi maupun
persekutuan. Dalam hal ini, gereja bukan saja mewujudkannya melalui perkataan,
namun juga perbuatan. Berbuat nyata justru jauh lebih berarti dibandingkan
sekadar berkata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik
Tidak ada unsur SARA, Pornografi, Ejekan,dsb
Salam Blogger...!!