BAB I
REGULASI & PROSEDUR PENDIRIAN
PERUSAHAAN
1.1 Regulasi
Regulasi adalah suatu
peraturan yang dibuat untuk membantu mengendalikan suatu kelompok, lembaga /
organisasi, dan masyarakat demi mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan
bersama, bermasyarakat, dan bersosialisasi. Tujuan dibuatnya regulasi atau
aturan adalah untuk mengendalikan manusia atau masyarakat dengan
batasan-batasan tertentu. Regulasi diberlakukan pada berbagai lembaga
masyarakat, baik untuk keperluan masyarakat umum maupun untuk bisnis.
Dalam bidang usaha,
pengertian regulasi bisnis dan bidang ekonomi adalah aturan yang mengendalikan
perilaku dalam berbisnis, baik dalam bentuk batasan hukum oleh pemerintah,
regulasi industri, peraturan asosiasi perdagangan, dan lainnya. Dengan kata
lain, regulasi bisnis adalah aturan atau etika yang harus dipenuhi oleh para
pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya. Fungsi regulasi bisnis adalah untuk
menertibkan perilaku para pengusaha dan konsumen dalam batasan-batasan
tertentu, dimana regulasi bisnis tersebut bersifat mengikat dan mengendalikan
perilaku masyarakat dalam ruang lingkup bisnis. [1]
1.2 Prosedur Pendirian Perusahaan
Prosedur adalah rangkaian
aksi yang detail atau disebut juga suatu tindakan yang harus dijalankan dengan
cara yang sama (sesuai yang tertera pada teks prosedur) supaya mendapatkan
hasil yang sama. Prosedur dapat dikatakan juga sebagai rangkaian aktivitas atau
langkah-langkah yang harus dijalankan supaya dapat menghasilkan hasil yang
diinginkan. Fungsi prosedur ini untuk membantu seseorang dalam memahami
bagaimana melakukan sesuatu secara tepat, sehingga tujuannya dapat tercapai
secara efisien dan efektif.
Dalam mendirikan
perusahaan, prosedur yang dilakukan cukup rumit dan harus diselesaikan, karena
prosedur tersebut digunakan untuk melegalkan suatu perusahaan agar terdaftar
dalam pemerintahan, sehingga usaha yang dilakukan pun dapat berjalan dengan baik.
1.3 Bentuk – Bentuk Usaha
Beberapa bentuk badan
usaha yang terdapat di Indonesia, diantaranya yaitu :
a.
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan
perseorangan merupakan jenis kegiatan usaha, modal dan manajemenya ditangani
oleh satu orang. Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi manajer atau
direktur sendiri, sehingga tanggung jawabnya tidak terbatas dengan merasakan
keuntungan secara pribadi.
Ciri-cirinya
:
-
Dimiliki oleh perorangan.
-
Pengelolaan terbatas atau sederhana.
-
Modal tidak terlalu besar.
-
Kelangsungan hidup usaha bergantung pada
pemilik perusahaan.
Kelebihan
:
·
Dapat mudah dimulai.
·
Biaya tergolong rendah.
·
Bebas dalam mengelola perusahaan.
Kekurangan
:
·
Karena perorangan dan biaya terbilang
sedikit, jadi kemampuan perusahaan terbatas.
·
Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
·
Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh
pemilik juga kecil.
b.
Koperasi
Koperasi
adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
Menurut
ILO ( International Labour Organization ), koperasi memiliki 5 elemen atau ciri
– ciri yang harus dimiliki :
-
Koperasi adalah perkumpulan orang – orang.
-
Penggabungan orang – orang berdasarkan
kesukarelaan.
-
Terdapat tujuan ekonomi yang ingin
dicapai.
-
Terdapat kontribusi yang adil terhadap
modal yang dibutuhkan.
-
Anggota koperasi menerima manfaat dan
resikonya secara seimbang.
Kelebihan
:
·
Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh
koperasi akan dibagi kepada anggota.
·
Anggota koperasi berperan jadi konsumen
dan produsen sekaligus.
·
Seseorang yang akan menjadi anggota
koperasi atau yang ingin atau yang sudah menjadi anggota, bukan karena
terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk memperbaiki hidupnya.
·
Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan
:
·
Modal terbatas.
·
Daya saing lemah.
·
Tidak semua anggota memiliki kesadaran
berkoperasi.
·
Sumber daya manusia terkadang kurang.
c.
BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
BUMN
merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh
Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan
pegawai negeri. Saat ini sih sudah ada 3 bentuk badan usaha BUMN, yaitu :
1.
Perjan
Perjan
merupakan salah satu bentuk badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah dengan focus untuk melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus pada
masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka
sudah tidak terapkan lagi. Contoh Perjan yaitu PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta
Api), sekaran menjadi PT. KAI.
2.
Perum
Perum
ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi
pada profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan
berstatus sebagai Pegawai Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan
namun tetap saja merugi, sehingga Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya
berganti nama menjadi Perseo.
3.
Persero
Persero
merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak
seperti Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan
untuk pelayanan masyarakat. Contoh Persero yaitu PT. Kereta Api Indonesia, PT.
Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos Indonesia, dll.
d.
BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )
Badan
Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33,
bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber
daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai
hajat hidup orang banyak. Berdasarkan badan hukumnya, BUMS dibedakan menjadi :
1.
Firma (Fa)
Firma
merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari
anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan
perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-ciri
Firma :
-
Para sekutu aktif dalam mengelola
perusahaan
-
Tanggung jawab tak terbatas atas segala
resiko yang terjadi
-
Akan berakhir jika salah satu anggota
mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan
:
·
Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun
perlu kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
·
Tidak terlalu memerlukan akta formal
karena menggunakan akta dibawah tanda tangan
·
Modal lebih cepat cair
·
Lebih mudah berkembang
Kekurangan
:
·
Punya tanggung jawab yang tak terbatas
apabila ada resiko
·
Bisa mengancam kelangsungan hidup
perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia atau mengundurkan diri
·
Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering
terjadi konflik internal
·
Kesulitan menghimpun dana besar serta
mengikuti tender dalam jumlah tertentu
2.
CV ( commanditaire vennootschap ) atau Persekutuan Komanditer
Perusahaan
Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan perusahaan persekutuan
yang didirikan berdasarkan saling percaya dimana pendirinya merupakan para
pengusaha yang ingin punya kegiatan usaha namun modal minim. Dalam CV, terdapat
beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya,
kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal.
Tanggung
jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan.
Sehingga ada 2 jenis sekutu :
§ Sekutu
aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung
jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
§ Sekutu
pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada
sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu
pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang
ditanam.
Ciri
– ciri CV :
-
Didirikan minimal 2 orang, dimana satu
orang bertindak sebagai Persero aktif, dan satunya lagi sebagai persero pasif
-
Seorang persero aktif akan bertindak
mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala
resiko.
-
Persero pasif hanya bertindak sebagai
sleeping partner. Dimana dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia
setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan
:
·
Bentuk CV sudah dikenal masyarakat,
sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
·
CV mudah memperloleh modal karena pihak
perbankan mempercayainya.
·
Lebih mudah berkembang karena dipegan
orang yang ahli dan dipercaya.
·
CV lebih fleksibel
·
Pembagian keuntungan diberikan pada
sekutur Komanditer dan tak kena pajak penghasilan
Kekurangan
:
·
Untuk mendirikan CV lebih sulit, karena
melalui akta notaris dan didaftarkan ke Departmen Kehakiman.
·
Status hukum badan usaha CV jarang dipilih
oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar
3.
PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan
badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha, hal ini dikarenakan badan
hukum ini punya kelebihan dibanding
lainnya, seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan
bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang
disetorkan.
Ciri
– ciri PT :
-
Kewajiban terhadap pihak luar hanya
terbatas pada modal yang disetorkan.
-
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
-
Usia PT tidak terbatas.
-
Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah
yang besar.
-
Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas
bisnis.
-
Mudah mencari karyawan
-
Dapat dipimpin oleh orang yang tidak
memiliki saham.
-
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan
dan Pajak Deviden
Kelebihan
PT :
·
Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
·
Mudah memperoleh tambahan modal.
·
Kelangsungan perusahaan sebagai badan
hukum lebih terjamin.
·
Lebih efisien dalam manajemen pengolahan
sumber-sumber modal.
Kekurangan
PT :
·
Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan
dan Pajak Deviden.
·
Pendiriannya memerlukan akta notaris dan
ijin khusus usaha tertentu.
·
Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
·
Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada
pemegang saham.
e.
Yayasan
Yayasan
merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak mencari untung,
sehingga yayasan lebih mengutamakan kepentingan sosial dan berbadan hukum.
Ciri
– ciri Yayasan :
-
Yayasan dibentuk berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
-
Yayasan dibentuk dengan memisahkan
kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi, sosial dan kemanusiaan.
-
Didirikan dengan akta notaris.
-
Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki
siapapun, namun memiliki pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan
Yayasan.
-
Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan
dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan hukum, likuidasi dan pailit.
Kelebihan
Yayasan :
·
Non profit dan rela membantu masyarakat
Kekurangan
Yayasan :
·
Terbatasnya dana
1.4 Prosedur dan Legalitas Perusahaan
Ketika ingin membangun
sebuah perusahaan, terdapat beberapa prosedur yang cukup rumit dan harus
diselesaikan secepatnya, dimana prosedur tersebut digunakan untuk mempejelas
detail mengenai perusahaan bersangkutan seperti bergerak di bidang apa,
lokasinya dimana, dan masih banyak lagi persyaratan lain yang berurusan dengan
hukum negara. Berikut ini merupakan prosedur pendirian perusahaan, diantaranya
yaitu :
a.
Membuat Akta Pendirian PT, SK Pengesahan
Badan Hukum, dan NPWP Perusahaan
Hal
pertama yang perlu dilakukan sebelum mendirikan perusahaan berbasis PT
(Perseroan Terbatas) yaitu membuat akta pendirian perusahaan, SK pengesahan
badan hukum, dan mengurus NPWP perusahaan. Untuk mengurus ketiga hal ini dapat
dilakukan pada Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum di Kementrian Hukum
dan HAM. Sebelumnya pembuatan NPWP
perusahaan harus diselesaikan oleh Kantor Pelayanan Pajak yang ada di daerah
domisili usaha perusahaan tersebut. Dalam artian, tempo lalu pembuatanya
terpisah dengan pembuatan akta pendirian perusahaan dan SK pengesahan.
b.
Menentukan Domisili Usaha
Setelah
memroses akta pendirian PT, pengesahan, dan lain sebagainya maka selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah menentukan domisili usaha menggunakan Virtual
Office yang biasanya akan dijadikan dasar untuk mengeluarkan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Untuk urusan domisilis
perusahaan, dapat mempercayakan urusan ini kepada penyedia jasa pengelola
Virtual Office dan Service Office lokal maupun asing. Namun perlu diketahui
bahwa tidak semua kegiatan usaha bisa menggunakan Virtual Office untuk
menentukan domisili usaha.
c.
Menentukan Usaha
Langkah
selanjutnya adalah menentukan bidang usaha dari perusahaan yang akan di Bidang dirikan
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI), dalam Perka BPS No.19/2017 disebutkan bahwa pengelompokan
kegiatan ekonomi sangatlah penting untuk menyeragamkan konsep, definisi, dan
klasifikasi lapangan usaha.
Adapun
Perka BPS itulah yang kemudian dijadikan acuan untuk masing-masing daerah dalam
menentukan KBLI. Misalkan untuk wilayah Jakarta sendiri, acuan KBLI yang
digunakan untuk dicantumkan dalam SIUP adalah: Keputusan Kepala BPTSP No. 50
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala BPTSP tentang Penetapan
Penggunaan Kode KBLI Pada Perizinan Perdagangan.
d.
Mendaftarkan Perusahaan ke BPJS
Ketenagakerjaan
Ini
merupakan salah satu persyaratan mendirikan perusahaan, dimana persyaratan
tersebut sudah diatur dalam PP 84/2013 tentang Perubahan Kesembilan atas
Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993 mengenai Penyelenggaran Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja. Di dalam peraturan itu, disebutkan bahwa pengusaha yang
mempekerjakan tenaga kerja minimal 10 orang, atau membayar upah paling sedikit
1 juta per bulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan
sosial tenaga kerja.
e.
Prosedur Pengajuan NPWP Perusahaan
Seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa proses pengajuan dan penerbitan NPWP
perusahaan berbentuk PT kemungkinan tidak lagi harus dilakukan di Kantor
Pelayanan Pajak yang wilayahnya berada pada domisili perusahaan didirikan.
Sebab, NPWP Perusahaan sepertinya akan diterbitkan bersamaan dengan terbitnya
SK Pengesahan Badan Hukum di Kementrian Hukum dan HAM.
f.
Mengajukan SIUP dan TDP
Mengajukan
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) adalah
langkah terakhir yang harus dilakukan sebelum perusahan mulai beroperasi. Untuk
mengajukan SIUP dan TDP, dapat dilakukan di Kantor Dinas Perdagangan tingkat
kabupaten atau kotamadya, atau juga di Kantor Pelayanan Perizinan Setempat.
Namun untuk wilayah Jakarta sendiri, pengajuan SIUP bisa dengan sangat mudah
bahkan hanya melalui platform JakEvo yang berasis aplikasi online.
Setelah melakukan
prosedur untuk mendirikan perusahaan, perlu adanya legalitas perusahaan, dimana
legalitas merupakan salah satu pondasi hukum sebuah bisnis yang harus
diperhatikan sejak sebuah perusahaan atau bisnis dibangun. Selain melindungi
perusahaan atau bisnis, legalitas juga memiliki banyak manfaat seperti
melindungi aset pribadi, mengembangkan bisnis, hingga mempermudah dalam mendapat
pinjaman modal usaha, meningkatkan kredibilitas, dll. Berikut merupakan
legalitas yang dibutuhkan ketika mendirikan perusahaan, diantaranya adalah :
a.
Akta Pendirian Usaha
Akta
pendirian perusahaan merupakan salah
satu dokumen yang dibuat oleh Notaris sebagai langkah awal untuk mendirikan
perusahaan, baik Firma, CV, ataupun PT, ketiga badan usaha tersebut dibuat
berdasarkan akta pendirian. Pada dasarnya, akta pendirian berisi nama badan
usaha, modal, jenis bidang usaha, tempat kedudukan badan usaha, susunan
pengurus, serta hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam badan usaha.
b.
NPWP Badan Usaha
Legalitas
lain yang harus dimiliki perusahaan adalah NPWP Badan Usaha. Selayaknya orang
pribadi, sebuah perusahaan juga memiliki kewajiban untuk mengurus pajaknya,
mulai dari menghitung, membayar, hingga melaporkan pajak. Bukan hanya untuk
mengurus perpajakan bisnis startup, NPWP Badan Usaha juga menjadi salah satu
dokumen wajib yang menjadi syarat ketika ingin mengurus legalitas lainnya,
seperti SIUP, rekening perusahaan, pengajuan modal ke bank, hingga kesempatan
mendapatkan proyek bisnis dari perusahaan swasta maupun pemerintah.
c.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Gambar 3 Contoh SIUP |
SIUP merupakan surat izin yang dikeluarkan pemerintah daerah kepada pengusaha untuk dapat melaksanakan usaha di bidang perdagangan dan jasa. Untuk mengurus SIUP, pemerintah Indonesia sudah memberikan kebijakan yang mengatur bahwa setiap perusahaan, persekutuan, maupun perusahaan perorangan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib melakukan pengurusan SIUP yang dikeluarkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 46/M-DAG/PER/9/2009, terdapat 4 jenis SIUP yang dibedakan berdasarkan modal yang disetor yaitu:
SIUP
Kecil, modal yang disetor Rp50 juta – Rp500 juta
SIUP
Menengah, modal disetor Rp500 juta – Rp10 miliar
SIUP
Besar, memiliki modal disetor lebih dari Rp10 miliar
SIUP
merupakan izin usaha yang paling umum. Namun, cakupan SIUP hanya terbatas pada
bidang usaha perdagangan dan jasa, sehingga jika perusahaan bergerak di bidang
usaha lainnya, perlu mengurus jenis izin usaha selain SIUP. Bukan hanya itu,
berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 07/M-DAG/PER/2/2017, SIUP berlaku
sepanjang perusahaan melaksanakan kegiatan usahanya.
d.
Surat Keterangan Domisili Perusahaan
(SKDP)
Persyaratan
SKDP masing-masing domisili berbeda, misalnya untuk Daerah DKI Jakarta
berdasarkan Perda DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014, SKDP tidak dapat dikeluarkan
untuk PT yang menggunakan alamat domisili rumah atau yang tidak berada dalam
zona perkantoran. Karena itu, untuk mendapatkan SKDP diperlukan alamat domisili
yang berada dalam zona perkantoran. Selain itu, SKDP juga memiliki masa berlaku
dan harus diperpanjang. Jika jenis kantor merupakan kantor bersama, maka SKDP
umumnya berlaku selama 5 tahun. Namun, masa berlaku ini tergantung dari
perjanjian sewa menyewa antara perusahaan dengan pemilik kantor. Sedangkan,
jika menggunakan virtual office, SKDP hanya berlaku 1 tahun dan dapat
diperpanjang.
e.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Sebelum
pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 24/2018 tentang Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (PP 24/2018), TDP baru bisa
diurus setelah dibuatnya akta pendirian, SKDP, NPWP, dan SIUP. Namun, sekarang
sudah dapat langsung mengurus TDP melalui sistem Online Single Submission (OSS)
setelah membuat akta pendirian. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sendiri merupakan
dokumen pengesahan yang menyatakan bahwa suatu usaha telah melakukan kewajiban
pendaftaran perusahaan. Berdasarkan Pasal 26 (huruf a) PP 24/2018, TDP diubah
dengan Nomor Induk Berusaha (NIB). Artinya, jika sudah memiliki NIB yang diurus
melalui sistem OSS, maka secara otomatis telah memperoleh TDP karena NIB
berlaku sebagai pengesahan TDP.
f.
Merk Dagang
Pendaftaran
merek dagang di Indonesia bersifat first to file, artinya pihak yang paling
cepat mendaftarkan mereknya akan memiliki kemungkinan paling besar diakui
sebagai pemilik merek tersebut. Jadi, meskipun telah memiliki suatu merek
dagang terlebih dahulu, namun jika ternyata ada pihak lain yang telah
mendaftarkan merek dagang yang sama, maka pihak tersebut akan diakui sebagai
pemilik yang sah atas merek dagang tersebut.
Bukan
hanya itu, mendaftarkan merek dagang ke HKI juga memiliki banyak manfaat mulai
dari nilai kualitas produk yang akan selalu terjaga, sebagai media promosi,
meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen, hingga jangkauan promosi yang
lebih luas. Dan jika merek dagang telah terdaftar, maka akan memperoleh
sertifikat sebagai bukti pendaftaran dan akan diakui secara hukum sebagai
pemilik merek dagang tersebut.
BAB II
SDM & ORGANISASI
2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengertian Sumber Daya
Manusia (SDM) adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu
organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi
sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Secara umum, sumber daya
manusia terdiri dari dua jenis, yakni SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam
usia produktif yang ada di sebuah wilayah, dan SDM mikro dalam arti sempit
yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan. Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dimiliki dalam
upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia merupakan
elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen sumber daya yang lain
seperti modal, teknologi, karena manusia itu sendiri yang akan mengendalikan
faktor lain. [5]
2.2 Organisasi
Organisasi adalah sebuah
wadah atau tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Pada umumnya organisasi akan
memanfaatkan berbagai sumber daya tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan,
seperti; uang, mesin, metode/ cara, lingkungan, sumber daya manusia, dan sumber
daya lainnya, yang dilakukan secara sistematis, rasional, dan terkendali.
Pengertian organisasi
dalam dunia bisnis yaitu sekelompok orang atau grup yang berkolaborasi
bersama-sama demi mencapai tujuan komersil. Layaknya organisasi non-profit,
dalam dunia binis istilah ini juga memiliki struktur yang jelas dan sudah
memiliki budaya kerja. Karena itu, beda organisasi akan menyebabkan berbeda struktur
dan tujuannya. [6]
2.3 Struktur Organisasi
Penyusunan struktur organisasi
merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik
organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap memerlukan struktur organisasi
yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi yang ditetapkan. Secara definisi,
yang dimaksud dengan Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah “sistem tugas, alur kerja, hubungan
pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan
individual maupun kelompok”. [7]
Struktur Organisasi dalam
sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan Struktur Organisasi
(Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi
pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan
wewenangnya. Berdasarkan bentuknya, struktur organisasi dibedakan menjadi
beberapa bentuk, diantaranya yaitu :
Struktur
Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur
Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja
dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi
manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.
Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan
dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat
untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan
beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat
menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar
unit kerja.
b.
Struktur
Organisasi Divisional
Struktur
Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur
Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan
letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di
perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional
akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Gambar 8 Contoh Bentuk Struktur Organisasi Divisional
|
c. Struktur
Organisasi Matriks
Gambar 9 Contoh Bentuk Struktur Organisasi Matriks |
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
d.
Struktur Organisasi Tim
Organisasi
membentuk serangkaian tim untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus dan untuk
mengkoordinasikan departemen-departemen utama.
e.
Struktur Organisasi Jaringan
Organisasi
menjadi suatu pusat yang kecil, terhubung secara elektronis dengan organisasi
lainnya yang melakukan fungsi-fungsi vital. Departemen bersifat independen dan
melayani kontrak dengan sentral untuk mendapatkan keuntungan.
2.4 Deskripsi dan Spesifikasi Tugas
Penting untuk
mendefinisikan perbedaan antara deskripsi dan spesifikasi pekerjaan secara
akurat agar sesuai dengan orang yang tepat, di tempat yang tepat dan pada waktu
yang tepat. Ini membantu pemberi kerja dan karyawan memahami apa yang
sebenarnya perlu disampaikan dan bagaimana caranya. Deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan adalah bagian penting dari informasi analisis pekerjaan.
Memahaminya dengan jelas dan akurat membantu organisasi dan pekerja mengatasi
banyak tantangan saat sedang menjalankan organisasi.
Meskipun mempersiapkan
deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan bukan persyaratan hukum, namun
memainkan peran penting dalam mendapatkan hasil yang diinginkan.
A. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan
mencakup data dasar terkait pekerjaan yang berguna untuk mengiklankan pekerjaan
tertentu dan menarik banyak orang. Ini mencakup informasi seperti jabatan,
lokasi pekerjaan, pelaporan kepada dan karyawan, ringkasan pekerjaan, sifat dan
tujuan pekerjaan, tugas dan tugas yang harus dilakukan, kondisi kerja, mesin,
alat dan peralatan yang akan digunakan oleh calon pekerja dan bahaya yang
terlibat di dalamnya.
Tujuan deskripsi pekerjaan
adalah sebagai berikut:
- Tujuan utama deskripsi pekerjaan adalah
untuk mengumpulkan data terkait pekerjaan agar dapat beriklan untuk pekerjaan
tertentu. Ini membantu dalam menarik, menargetkan, merekrut, dan memilih
kandidat yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
- Menentukan apa yang perlu disampaikan
dalam suatu pekerjaan tertentu. Ini mengklarifikasi apa yang seharusnya
dilakukan karyawan jika dipilih untuk lowongan pekerjaan tertentu.
- Memberi staf rekrutmen pandangan yang
jelas calon seperti apa yang dibutuhkan oleh departemen atau divisi tertentu
untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu.
- Menjelaskan siapa yang akan melaporkan
kepada siapa.
B. Spesifikasi pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan
adalah pernyataan tertulis tentang kualifikasi pendidikan, kualitas spesifik,
tingkat pengalaman, fisik, emosi, keterampilan teknis dan komunikasi yang
diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan, tanggung jawab yang terlibat dalam
pekerjaan dan tuntutan sensorik yang tidak biasa lainnya. Ini juga mencakup
kesehatan umum, kesehatan mental, kecerdasan, bakat, memori, penilaian, keterampilan
kepemimpinan, kemampuan emosional, kemampuan beradaptasi, fleksibilitas,
nilai-nilai dan etika, sopan santun dan kreativitas, dan lainnya.
Tujuan spesifikasi
pekerjaan
- Berdasarkan deskripsi pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan membantu kandidat menganalisis apakah memenuhi syarat
untuk melamar lowongan pekerjaan tertentu atau tidak.
- Membantu merekrut tim dari suatu
organisasi untuk memahami tingkat kualifikasi, kualitas, dan karakteristik apa
yang harus ada dalam diri seorang kandidat untuk membuatnya memenuhi syarat
untuk pembukaan pekerjaan.
- Memberikan informasi terperinci tentang
pekerjaan apa pun termasuk tanggung jawab pekerjaan, keterampilan teknis dan
fisik yang diinginkan, kemampuan percakapan, dan banyak lagi.
-
Membantu untuk memberikan pilihan calon
yang paling tepat untuk pekerjaan tertentu.
Keduanya, baik deskripsi
maupun spesifikasi pekerjaan merupakan bagian yang terintegrasi dalam analisis
pekerjaan. Keduanya mendefinisikan pekerjaan sepenuhnya dan membimbing pemberi
kerja dan karyawan tentang cara melakukan seluruh proses rekrutmen dan seleksi.
Kedua data ini sangat relevan untuk menciptakan kesesuaian yang tepat antara
pekerjaan dan bakat, mengevaluasi kinerja dan menganalisis kebutuhan pelatihan
dan mengukur nilai pekerjaan tertentu.[8]
2.5 Sistem Penggajian
Sistem pengajian adalah
mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin perusahaan untuk menarik,
menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta untuk mengendalikan biaya
pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang dapat digunakan secara
universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan kebijakan gaji tiap-tiap
organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang dianggap adil.
Sistem penggajian dan
pengupahan adalah jaringan prosedur yang
terdiri dari sebagai berikut:
1.
Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur
ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini
diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan daftar hadir pada
pintu masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir karyawan
ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
2.
Prosedur pencatat waktu kerja
Dalam
perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu
kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan
distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati
jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik hadir ke
perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut
dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan
demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga
kerja langsung kepada produk yang
diproduksi.
3.
Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam
prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah
karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah
surat-surat keputusan mengenai
pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian
karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
4.
Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam
prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan
kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja
ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
5.
Prosedur pembayaran gaji
Prosedur
pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan.
Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk
menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan
cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah
karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah dapat dilakukan dengan
membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan.
Untuk mendistribusikan
gaji dan upah, pertama dilakukan penyusunan daftar gaji. Daftar gaji dan daftar
upah yang berfungsi sebagai jurnal gaji dan upah disusun dengan tiga metode
yang terdiri dari:
A.
Metode tangan (pen and ink)
Langkah-langkah
untuk menyusun daftar gaji dan upah dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu
·
Langkah persiapan, yaitu bagian gaji dan
upah menerima catatan waktu hadir dan waktu kerja. Kemudian catatan waktu hadir
digunakan sebagai dasar untuk menyusun daftar gaji dan upah.
·
Langkah penyusunan, yaitu bagian gaji dan
upah mencatat nama karyawan dan jam kerja (biasa dan lembur) dalam daftar gaji.
Sumber datanya adalah catatan waktu hadir. Kemudian mencatat tarif gaji atau
upah dari daftar tarif dan mengalikannya dengan lama kerja.
B.
Posting langsung (direct posting) dengan
mesin atau payroll board
Proses
perhitungan daftar gaji dan upah dengan mengunakan mesin penghitung khusus.
Penyusunan daftar gaji dengan cara tangan (pen and ink) berakibat adanya
penulisan hal yang sama berulang-ulang. Misalnya nama karyawan, nomor kartu
hadir. Untuk menghindari cara yang berulang-ulang ini maka dapat digunakan
dengan metode mesin atau payroll board.
C.
Metode tanpa buku pembantu (ledgerless)
Dengan
cara ini data gaji dan upah langsung dapat dicatat kedalam cek gaji dan laporan
gaji karyawan. Sedangkan formulir-formulir lain diletakkan di bawah cek gaji,
diberi karbon, sehingga data dalam cek gaji akan tembus ke formulir lainnya.
Agar tembusan yang dibuat itu sesuai dengan yang diinginkan maka bentuk
formulir-formulirnya dibuat sedemikian rupa sehingga sekali menulis dapat
diperoleh beberapa formulir.
Faktor yang Memengaruhi
Besarnya Gaji Karyawan
Adapun yang memengaruhi besar kecilnya gaji karyawan antara lain menurut pasal 2 ayat 1 peraturan menteri ketenagakerjaan no. 1 tahun 2017 sebagai berikut :
1.
Golongan
Pengelompokan
jabatan berdasarkan nilai atau bobot pekerjaan. Jabatan-jabatan yang tugas
serta tanggungjawabnya relatif sama dapat digabung menjadi satu kelompok golongan
jabatan. Golongan jabatan seorang karyawan akan menentukan besar kecilnya gaji
dan fasilitas yang ia terima dari perusahaan.
2.
Jabatan
Jabatan
bisa dipahami sebagai sekolompok tugas dan pekerjaan dalam organisasi
perusahaan. Jabatan yang berbeda mempunyai risiko tugas yang berbeda pula.
Jabatan ini berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, dan tingkat kesulitan yang
berbeda pula. Maka hal ini sangat menentukan besar kecilnya gaji seseorang.
3.
Masa Kerja
Masa
kerja adalah lamanya pengalaman melaksanakan pekerjaan tertentu yang
disyaratkan dalam suatu jabatan. Masa kerja berhubungan erat dengan pengalaman.
Semakin berpengalaman, semakin tinggi pula nilai seorang calon karyawan di mata
sebuah perusahaan.
4.
Pendidikan
Tingkat
pengetahuan yang diperoleh dari jenjang pendidikan formal yang dipersyaratkan
dalam suatu jabatan. Biasanya hampir seluruh perusahaan maupun instansi
mensyaratkan minimal persyaratan tingkat pendidikan seorang karyawan.
5.
Kompetisi
Kemampuan
kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai
dengan standar yang dipersyaratkan untuk suatu jabatan. Jika kompetensi
karyawan sesuai dengan jabatan yang diembannya, perusahaan akan diuntungkan,
karena akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran adalah
faktor penting yang dijadikan sebagai kunci dari keberhasilan perusahaan khususnya
dalam memetakan pasar. Analisis aspek pemasaran dilakukan untuk melihat dan
menganalisis kebutuhan pasar agar strategi pemasaran yang akan dirancang sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya. Aspek pemasaran berfungsi untuk mengembangkan
usaha yang ada ditinjau dari segi pemasaran.
Adapun beberapa aspek
pasar dan pemasaran yang ada, yaitu
-
Spesifikasi Produk
-
Segmentasi Pasar
-
Analisa dan Peramalan Permintaan
-
Analisa Pesaing
-
Penentuan Harga Jual
-
Promosi
-
Negosiasi
-
Distribusi
3.2 Spesifikasi Produk atau Jasa
Produk adalah setiap hal
berupa barang maupun jasa yang
ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan konsumen. Keputusan-keputusan
tentang produk dalam aspek pemasaran mencakup bentuk penawaran secara fisik,
merknya, kemasaran, garansi, dan servis purna jual. Pengembangan produk dapat
dilakukan setelah mengetahui keperluan dan keingingan pasarnya. Jika masalah
ini telah selesai maka keputusan mengenai harga, distribusi dan promosi dapat
diambil.
Selain itu produk juga
tidak selalu diidentikan dengan barang. Produk yang tidak berwujud disebut
dengan jasa. Jasa ialah segala tindakan maupun unjuk kerja yang ditawarkan ke
pihak lain yang intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan
apapun. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk
fisik.
Penentuan spesifikasi
produk dapat dilihat dari kondisi pasar yang ada dengan melakukan analisis
aspek pemasaran yang lainnya. Oleh karena itu segmentasi pasar akan produk
sangat diperlukan agar produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan pasarnya.
Apabila produk yang ditawarkan berbeda, pasar yang dituju juga berbeda. Dalam
hal ini akan dibahas mengenai aspek pemasaran dalam masalah pembedaan produk
(product differentiation).
Product Differentiation
ini merupakan dasar bagi penjual dalam menentukan motif-motif pembelian
selektif. Chamberlin telah mendefinisikan konsep tersebut dengan mengatakan
bahwa : “Kelompok barang itu berbeda jika
terdapat faktor-faktor penting yang dapat membedakan barang dari seorang
penjual lainnya. Faktor-faktor tersebut sangat penting karena dapat menimbulkan
selera yang berbeda-beda pada para pembeli”.[11] Jadi
barang-barang itu berbeda apabila konsumen percaya bahwa barang-barang tersebut
berbeda. Sehingga strategi pemasarannya adalah mendorong permintaan pada
batas-batas penawaran tertentu.
3.3 Segmentasi Produk atau Jasa
Segmentasi pasar dibagi
berdasarkan kebiasaan dan keinginan yang sama dari pelanggan. Untuk perusahaan
besar, maka hal ini sudah tidak asing lagi bagi departemen marketing yang
selalu melakukan riset pasar sebelum meluncurkan produk atau jasa perusahaan.
Sedangkan untuk bisnis skala menengah dan kecil yang baru masuk ke pasar yang
luas, akan sangat bermanfaat untuk menawarkan produk dan jasa mereka agar bisa
diserap oleh calon pelanggan yang mereka targetkan. Segmentasi dan Target Pasar
yang jelas akan sangat membantu dalam menentukan Produk atau Jasa yang akan
dibuat atau diluncurkan.
Secara umum segmentasi
pasar dapat dibagi menjadi 6 kelompok besar, yaitu :
1.
Segmen pasar berdasarkan pola perilaku
Fokus
segmen pasar ini berdasarkan pola perilaku pada saat berbelanja. Pola ini
sangat membantu Team Marketing Anda dalam membuat materi promosi untuk dapat
mencapai target calon pelanggan yang spesifik. Perhatikan pola dalam keputusan
membeli yang berdasarkan kecintaan merk, cara belanja rutin, penggunaan kartu
kredit, offline/online transaksi,
penggunaan produk, dan pola perilaku sesuai produk atau jasa yang akan
diluncurkan.
2.
Segmen Pasar berdasarkan kelompok social
Segmen
ini diidentifikasi berdasarkan hubungan sosial antar individu. Bisa dalam
bentuk kelompok atau komunitas yang mempunyai ketertarikan dan kepentingan yang
berbeda. Fokus terhadap segmen ini bisa melihat dari jumlah anggota komunitas
atau dari jumlah teman yang ada di Media Sosial.
3.
Segmen pasar berdasarkan nilai budaya
Segmen
ini dikelompokkan untuk para individu yang memiliki kesamaan nilai atau values.
Para pelaku pemasaran akan terbantu dalam memilih bentuk iklan atau kata-kata
yang digunakan untuk menarik mereka dengan mengetahui karakter budaya kelompok.
4.
Segmen pasar berdasarkan intelektual
Fokus
segmen pasar ini berdasarkan pola tingkat pendidikan dan pola berpikir. Dengan
memperhatikan bagaimana segmen ini memutuskan pembelian karena logika berpikir
dalam tingkat resiko, manfaat produk atau jasa, dan selera yang tinggi. Segmen
ini biasanya sangat memilih channel promosi via media elektronik dan online.
5.
Segmen pasar berdasarkan lokasi
Segmen
ini lebih dilihat berdasarkan lokasi atau wilayah. Dan cara promosi dan
pendekatan terhadap penjualan produk atau jasanya lebih memperhatikan pengaruh
lingkungan setempat. Fokus perhatiannya seperti kondisi daerah, musim atau
iklim, kondisi kota, dan pengaruh penduduk setempat.
6.
Segmen pasar berdasarkan data populasi
Segmen
pasar ini dapat dianalisa dari data populasi penduduk. Bisa dipertimbangkan
berdasarkan umur, kategori pendapatan, suku, ukuran jumlah keluarga, etika
bahkan juga agama. Data yang akurat tentang sebuah kelompok populasi yang akan
dituju akan mempermudah dalam menentukan strategi mana yang lebih baik akan
digunakan.
3.4 Analisis Situasi Pasar
Analisa pasar merupakan
langkah pertama dalam merencanakan strategi yang sesusai dengan kondisi pasar
untuk menangkap peluang dan mengembangkan usaha. Pada umumnya analisis ini akan
menghasilkan pembaharuan dalam bentuk pemasaran, keuntungan yang diperoleh jika
membeli suatu produk seperti diskon dalam situasi dan keadaan tertentu atau
berupa hadiah langsung.
Analisis pasar dan
pemasaran pada tingkat lanjut adalah dengan melakukan analisa dan peramalan
permintaan. Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.
Permintaan Pasar
Pada
evaluasi kesempatan pemasaran, kebanyakan perusahaan memilai dengan melihat
permintaan pasar. Menurut Kotler, definisi permintaan pasar bagi suatu produk
adalah “volume total yang akan dibeli
oleh kelompok pembeli tertentu dalam lingkungan pemasran tertentu dan program
pemasaran tertentu pula”.[11]
Melihat
definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa permintaan pasar itu bukanlah
merupakan sebuah konsep yang sederhana karena di dalamnya terdapat 8 unsur
penting, yaitu:
-
Produk
-
Volume Total
-
Dibeli
-
Kelompok Pembeli
-
Daerah geografis
-
Periode Waktu
-
Lingkungan Pemasaran
-
Program Pemasaran
b.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
Pasar
Menurut
para ahli ekonomi, terdapat beberapa faktor utama sebagai penentu dari
permintaan pasar. Faktor-faktor tersebut adalah :
-
Harga produk
-
Harga produk lain
-
Penghasilan pembeli
-
Selera pembeli
Pada
faktor-faktor tersebut perlu ditambahkan adanya faktor penentu non-harga
seperti :
-
Usaha periklanan (Contoh Iklan Menarik)
-
Usaha penjualan dengan salesman
c.
Analisa Volume Penjualan dan Biaya
Pemasaran
Analisa
volume penjualan pada aspek pemasaran analisa pasar dan peramalan permintaan
merupakan suatu studi mendalam tentang masalah “penjualan bersih” dari laporan
rugi-laba perusahaan. Manajemen perlu menganalisa volume penjualan total dan
juga volume itu sendiri. Analisa tersebut dapat didasarkan pada :
-
Product Line
-
Segmen pasar (teritorial, kelompok
pembeli, dan sebagainya)
Dalam
menganalisa, manajer dapat membandingkan penjualannya dengan sasaran perusahaan
dan juga dengan penjualan industri. Analisa volume penjualan sangat bermanfaat
dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan pemasaran perusahaan.
Selain
analisa mengenai volume penjualan, manajer dapat mengadakan analisa biaya
pemasaran untuk menentukan profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba)
daerah penjualannya, product line, maupun unit-unit pemasaran yang lain. Analisa
biaya pemasaran merupakan studi mendalam tentang masalah biaya operasi dari
laporan rugi-laba perusahaan. Juga untuk berbagai pos biaya, perusahan dapat
membuat sasaran yang dianggarkan dan kemudian menganalisa variasi-variasi
antara biaya yang dianggarkan (dibudgetkan) dengan biaya sesungguhnya.
d.
Mengestimasikan Penjualan Potensial
Dalam
melayani kebutuhan pasarnya, perusahaan perlu memperkirakan penjualan
potensialnya. Ini dibuat untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam melayani atau mengisi kebutuhan tersebut. Hal
ini penting dilakukan dalam aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha untuk
meramalkan penjualan selanjutnya.
Penjualan
potensial sendiri merupakan tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh
penjual. Melihat definisi tersebut, penjualan potensial dapat ditentukan
berdasarkan 2 macam faktor yaitu :
-
Penjualan Potensial Industri
Tingkat penjualan maksimum yang dapat
dicapai oleh seluruh penjual barang atau jasa.
-
Penjualan Potensial Perusahaan
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh
sebuah perusahaan.
e.
Peramalan Penjualan
Peramalan
penjualan yang tepat pada aspek pemasaran dalam kewirausahaan ataupun
pengelolaan usaha sangat diperlukan dalam setiap tahap perencanaan bisnis. Manajer
pemasaran harus mempunyai ramalan penjualan yang dimaksudkan untuk :
-
Menentukan kuota
-
Dipakai sebagai pedoman di dalam
pengembangan produk
-
Merencanakan promosi
-
Mengalokasikan tenaga kerja
Peramalan penjualan
sebagai contoh aspek pemasaran ini akan digunakan oleh beberapa bagian dalam
perusahaan dan sangat membantu terhadap proses persiapan. Biasanya ramalan
penjualan dibuat untuk jangka waktu tertentu apakah satu tahun atau lima tahun
mendatang. Dapat pula ramalan penjualan dibuat satu bulan atau mungkin lebih
dari lima tahun.
Meskipun banyak
perusahaan yang membuat ramalan penjualan tahunan tetapi dapat pula dipecah
menjadi ramalan bulanan atau kuartalan. Biasanya ketepatan ramalan semakin
berkurang apabila periode waktu ramalannya semakin panjang dari waktu sekarang.
3.5 Analisis Situasi Pesaing
Analisa pesaing adalah
satu dari aspek pemasaran dalam studi kelayakan bisnis yang cukup siginifikan.
Analisis aspek pemasaran ini menjadi penentu dimana posisi sebuah perusahaan
dalam dunia bisnis.Pesaing merupakan perusahaan yang memproduksi atau
memasarkan barang dan jasa yang memiliki kemiripan dengan produk yang dihasilkan/ditawarkan.
Analisa pesaing yang
perlu dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi terhadap kesempatan,
ancaman atau persoalan strategis yang timbul dari pergantian suasana bersaing
yang potensial. Selain itu melakukan identifikasi terkait kekuatan dan
kelemahan pesaing perlu dilakukan untuk melihat peluang yang ada. Analisa
pesaing dapat diawali dengan melihat pesaing umum dan pesaing potensial. Mengetahui
kekuatan dan kelemahan pesaing merupakan kunci dalam penyusunan strategi.
Salah satunya adalah
berusaha mengembangkan kekuatan perusahaan untuk menutupi kelemahan pesaing. Analisa
pesaing ini akan berdampak pada meningkatnya produk maupun strategi pemasaran
yang diterapkan. Pada analisa pesaing dilakukan untuk melihat perbedaan dari
pesaing yang meliputi kualitas produk harga, sistem pemasaran, maupun
aspek-aspek pemasaran lainnya. Analisa ini bertujuan sebagai refrensi bagi
perusahaan untuk terus memperbaiki kinerja perusahaan agar mampu meningkatkan
daya saing di dunia bisnis.
3.6 Strategi Promosi
Promosi merupakan upaya
dari penjual untuk menawarkan produknya kepada pembeli atau konsumen supaya
konsumen berminat untuk melakukan pembelian. Promosi merupakan bagian yang
sangat vital dalam aspek pemasaran dimana melalui promosi, penjual dapat
memberikan informasi secara luas mengenai produk, mempengaruhi dan melakukan
langkah persuasif kepada konsumen, dan juga dapat mendekatkan konsumen terhadap
produk yang ditawarkan.
Promosi merupakan suatu
info maupun tindakan mengajak yang dilakukan satu arah dalam rangka memberikan
pengarahan kepada seseorang maupun sekelompok orang untuk melakukan sesuatu
yang mengarah pada pertukaran pada pemasaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan promosi adalah sebagai berikut :
a.
Tujuan Promosi
Promosi
memiliki tujuan yang ingin dicapai sehingga dalam penyusunan strategi promosi
dapat tepat sasaran dan dilakukan seefisien mungkin sehingga tujuan dari
promosi, yaitu :
-
Memberitahu konsumen tentang penawaran
produk
-
Mengingatkan kepada konsumen akan manfaat
dari produk yang kita tawarkan
-
Membujuk konsumen untuk melakukan
transaksi pembelian
-
Merubah perilaku konsumen
-
Mempertahankan merk produk perusahaan di
mata konsumen
b.
Bauran Promosi
Bauran
promosi atau disebut dengan Promotional Mix dalam aspek pemasaran adalah
kombinasi strategi terbaik dari faktor yang terkait dengan periklanan,
penjualan langsung, dan berbagai alat untuk promosi yang telah direncanakan
untuk mencapai tujuan program penjualan. Pada initnya variabel yang ada di dalam
bauran promosi ada 4 yaitu :
a.
Periklanan
Periklanan adalah bentuk presentasi dan
promosi non privat mengenai ide, produk yang dibiayai oleh pihak bersponsor
tertentu. Dalam kegiatan periklanan pada aspek pemasaran dalam pengelolaan
usaha terdapat dua keputusan penting yang harus diambil yaitu :
·
Menentukan iklan yang harus disampaikan
kepada pasar yang dituju
·
Memilih media yang paling sesuai
b.
Personal Selling
Terjadi interaksi secara langsung dengan
adanya pertemuan antara penjual dan pembeli. Komunikasi yang terbentuk bersifat
individual dan dilakukan timbal balik sehingga keduanya dapat memberikan
tanggapan masing-masing dan dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kondisi
yang ada. Kegiatan pada aspek pemasaran ini tidak hanya terjadi di tempat
pembeli saja tetapi juga dapat dilakukan di tempat penjual atau toko.
c.
Publisitas
Publisitas pada bagian dari fungsi yang
lebih luas, disebut interaksi masyarakat dan merupakan berbagai tindakan untuk
memrpoduksi serta mempertahankan interaksi yang memberikan benefit antara
organisasi dengan masyarakat termasuk pemilik perusahaan, pekerja, organisasi
pemerintahan, penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli.
Komunikasi dengan masyarakat luas melalui
hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi
maupun produk atau jasa yang ditawarkan. Aktivitas hubungan masyarakat ini
memiliki peran penting dalam mendukung
perusahaan dalam meraih target usahanya dan mampu diatur untuk
mengkondisikan iklim yang dapat memberikan efek positif supaya dana yang
diinvestasikan lebih menjamin.
d.
Promosi Penjualan
Aktivitas pada promosi penjualan antara lain :
peragaan, pertunjukkan, pameran, demonstrasi dan sebagainya. Bisanya kegiatan
ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih
murah dibandingkan periklanan dan penjualan secara langsung. Promosi dikatakan
lebih fleksibel dikarenakan dapat disesuaikan dengan biaya yang ada dan
dilakukan dimanapun.
3.7 Media Promosi Berbasis IT
Pemasaran di era digital
sejatinya tidak sesederhana memindahkan media promosi dari bentuk cetak ke
dalam konten digital. Setiap marketer hari ini punya tugas baru, tanggung jawab
baru, dan dunia gaya baru yang belum pernah ada sebelumnya – belum lagi
perkembangan teknologi dan fasilitas hari ini yang berkembang dengan sangat
pesat.
Perkembangan media
promosi dalam era digital tidak lepas dari manajemen dan strategi pemasaran
berbasis teknologi, dengan perkembangan dari masa ke masa sebagai berikut :
a.
Pemasaran 1.0: Age of Advertising
Pada
awal kemunculan teknologi informasi, perusahaan besar berlomba-lomba untuk menampilkan
brand mereka melalui iklan. Baik itu menggunakan media cetak (koran/majalah),
televisi maupun radio. Model iklan nya pun relatif seragam, penyampaian satu
arah, konten pada umumnya hanya berisi product knowledge, serta hanya fokus
pada tampilan, bukan pesan.
b.
Pemasaran 2.0: Digital Marketing
Dengan
semakin pesatnya perkembangan internet serta pertumbuhan penggunanya, model
marketing hadir dengan konten-konten digital. Sebutlah e-mail marketing, web
marketing, iklan google, tidak terlewat strategi pemasaran bisnis model baru
lewat adanya e-commerce.
c.
Pemasaran 3.0: Modern Marketing
Dengan
semakin banyaknya pilihan marketing mulai dari jenis konten, penggunaan
channel, serta layanan pelanggan mulai dari yang manual hingga terotomasi,
manajemen dan strategi pemasaran hari ini sangat memungkinkan setiap bisnis
untuk selalu engage dengan pelanggannya terlebih secara real-time.
Dengan semakin
berkembangnya model pemasaran hari ini, tentu bukan hal yang mudah untuk
memilah dan memilih metode pemasaran yang tepat sehingga diperlukan manajemen
pemasaran yang dapat disalurkan melalui media sebagai berikut :
a.
Social Media
Harus
diakui, media sosial telah merubah pola komunikasi antara brand dengan
konsumennya. Media sosial bukan lagi masalah keindahan gambar, product
knowledge, tapi lebih pada seberapa besar kualitas interaksi yang bisa
diciptakan. Dengan adanya vitur real-time seperti live via Instagram/YouTube,
webinar online, serta kanal-kanal group chat, sangat memudahkan bisnis untuk
bisa hadir dalam keseharian customer nya dan tampil apa adanya.
b.
Content Marketing
Adanya
content marketing telah mengubah paradigma pemasaran tradisional menjadi lebih
natural. Dengan adanya pemasaran melalui konten yang useful baik itu infografis,
video, atau foto sekalipun, sebuah brand bisa hadir di tengah customer tanpa
harus menggunakan tangan perusahaan secara langsung. Kuncinya hanya bagaimana
membuat orang lain suka dengan isi informasi tersebut dan mau menyebarkannya
secara sukarela.
c.
Mobile Mindset
Tren
akses internet dari smartphone (mobile web) yang semakin mendominasi dibanding
desktop membuat bisnis manapun harus mulai concern terhadap fenomena ini.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana pemasaran yang dilakukan sesuai dan
terintegrasi di semua platform manapun, terlebih smartphone.
d.
Data
Era
big data telah memungkinkan para marketer untuk dapat mengetahui lebih dalam
mengenai pelanggannya. Tidak hanya kebutuhan konsumen, bahkan kebiasaan,
demografi serta perilaku konsumen juga dapat membantu dalam merumuskan strategi
pemasaran yang paling tepat. Sebuah perusahaan yang memiliki pengelolaan data
yang baik serta pemanfaatan yang tepat tentu bisa menciptakan performa
marketing yang jauh lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
4.1 Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan
aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha
menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari
aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan,
sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti
kelayakannya.
Secara keseluruhann
penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
-
Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
-
Kebutuhan biaya investasi.
-
Estimasi pendapatan dan biaya investasi
selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan
selama umur investasi.
-
Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi
untuk beberapa periode kedepan.
-
Kriteria penilaian investasi.
-
Rasio keuangan yang digunakan untuk
menilai kemampuan perusahaan.
4.2 Komponen Biaya atau Anggaran
Anggaran adalah sebagai
suatu perencanaan dalam perusahaan atau organisasi yang disusun secara terpadu
dan dijelaskan dalam satuan unit moneter pada periode atau jangka waktu yang
sudah ditentukan. Anggaran sering juga disebut sebagai rencana keuangan karena
anggaran yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter.
Anggaran dalam perusahaan
adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan sebagai upaya mengestemasikan
keuangan perusahaan. Suatu bisnis dalam perusahaan wajib memiliki perencanaan
anggaran sebagai bentuk pemantauan laju pertumbuhan ekonomi internal
perusahaan. Anggaran memiliki tujuan dan manfaat penting dalam sebuah
perusahaan yang biasanya disusun pada periode awal tahun untuk jangka waktu
satu tahun atau bisa lebih.
Jenis-Jenis Anggaran Pada
Organisasi
Ada 14 jenis anggaran yang bisa di temukan dalam kegiatan organisasi atau perusahaan, diantaranya adalah:
1. Anggaran Penjualan
Anggaran
penjualan memuat informasi mengenai rencana penjualan selama periode tertentu,
yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas penjualan. Anggaran ini sering
juga disebut sebagai anggaran kunci karena menjadi dasar penyusunan anggaran
lainnya, seperti Anggaran Produksi, Anggaran Kas, Anggaran Biaya Non-produksi,
dan Anggaran Laba-Rugi.
2.
Anggaran Produksi
Anggaran
produksi adalah dasar dalam menyusun anggaran biaya produksi, diantaranya;
biaya overhead pabrik, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung.
Anggaran produksi biasanya digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran
Persediaan, atau bisa juga sebaliknya.
3.
Anggaran Biaya Bahan Baku
Pada
Anggaran Biaya Bahan Baku dijelaskan tentang taksiran bahan baku yang
dibutuhkan untuk produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas
bahan Baku. Dari sini kita akan mengetahui berapa anggaran untuk pembelian
bahan baku, yang kemudian menjadi dasar penyusunan Anggaran Kas dan Rugi-Laba.
4.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Pada
Anggaran ini dijelaskan tentang taksiran biaya tenaga kerja langsung selama
periode anggaran. Anggaran ini juga menjadi dasar dalam menyusun Anggaran Kas
dan Anggaran Rugi-Laba. Untuk menyusun anggaran ini biasanya digunakan dua
macam dasar perhitungan, yaitu; upah per unik produk, dan upah per jam.
5.
Anggaran Overhead Pabrik
Pada
Anggaran Overhead Pabrik dijelaskan tentang taksiran biaya overhead pabrik
selama periode anggaran. Anggaran ini juga menjadi dasar dalam menyusun Anggaran
Kas dan Rugi-Laba.
6.
Anggaran Persediaan
Anggaran
Persediaan adalah anggaran yang merencanakan secara detail berapa besar nilai
persediaan untuk periode yang akan datang. Pada perusahaan manufaktur ada tiga
jenis persediaan, diantaranya; persediaan material, persediaan barang setengah
jadi, dan persediaan barang jadi.
7.
Anggaran Biaya Produksi
Di
dalam Anggaran Biaya Produksi terdapat Anggaran Biaya Pemasaran dan juga
Anggaran Biaya Administrasi dan Umum, dimana masing-masing menjelaskan tentang
taksiran biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum. Anggara ini
digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran Kas dan Rugi-Laba.
8.
Anggaran Program
Yang
dimaksud dengan Anggaran Program adalah anggaran yang dibuat berdasarkan
program utama sebuah perusahaan, baik itu program penelitian maupun program
pengembangan. Anggaran ini biasanya digunakan untuk keperluan analisis
keselarasan antar berbagai program perusahaan.
9.
Anggaran Pertanggungjawaban
Anggaran
ini dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban pada sebuah perusahaan. Program
pertanggungjawaban dibuat sebagai alat untuk mengendalikan para manejer dan
juga pusat pertanggungjawaban yang dikepalainya.
10.
Anggaran Pengeluaran Modal
Dalam
Anggaran ini dijelaskan tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan
selama periode anggaran dan dibuat berdasarkan proyeksi penjualan. Anggaran
Pengeluaran Modal biasanya digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran kas,
biaya overhead pabrik, dan biaya non-produksi.
11.
Anggaran Kas
Pada
Anggaran Kas terdapat informasi tentang taksiran sumber dan juga penggunaan kas
selama periode anggaran. Anggaran Kas dibuat berdasarkan anggaran operasi dan
pengeluaran modal.
12.
Anggaran Rugi-Laba
Di
dalam anggaran Rugi-Laba terdapat informasi tentang taksiran rugi dan laba perusahaan
selama periode anggaran. Anggaran ini dibuat berdasarkan anggaran operasi, dan
kemudian digunakan sebagai bahan untuk menyusun anggaran neraca.
13.
Anggaran Neraca
Pada
Anggaran Neraca dijelaskan tentang rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan
modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Pembuatan Anggaran
Neraca disusun berdasarkan anggaran kas dan anggaran rugi-laba. Anggaran Neraca
nantinya akan digunakan untuk menyusun anggaran perubahan posisi keuangan
perusahaan.
14.
Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Di
dalam anggaran ini dijelaskan tentang rencana perubahan utang, aktiva, modal
perusahaan selama periode anggaran. Penyusunan anggaran ini berdasarkan
anggaran neraca perusahaan.
Tujuan Anggaran Dalam
Organisasi
Berikut ini adalah beberapa
tujuan anggaran pada sebuah organisasi atau perusahaan, yaitu :
a.
Menyatakan Sasaran/ Harapan
Untuk
menyatakan sasaran/ harapan organisasi secara jelas dan formal. Dengan begitu
maka organisasi terhindar dari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang
ingin dicapai oleh manajemen (baca: Pengertian Manajemen).
b.
Mengkomunikasikan Harapan
Tujuan
anggaran berikutnya adalah untuk menyampaikan harapan manajemen kepada
pihak-pihak terkait sehingga anggaran yang dibuat dapat dimengerti, didukung,
dan dilaksanakan dengan baik.
c.
Menyampaikan Rencana Kegiatan
Tujuan
anggaran selanjutnya adalah untuk menyediakan informasi mengenai rencana
kegiatan secara detail. Dengan begitu, maka ketidakpastian akan berkurang dan
pengarahan kepada individu-individu dan kelompok di dalam organisasi menjadi
jelas sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
d.
Koordinasi Metode Kerja
Selanjutnya,
tujuan anggaran adalah untuk mengkoordinasikan metode atau cara yang akan
digunakan dalam rangka mengoptimalkan semua sumber daya.
e.
Pengendalian Kinerja
Berikutnya,
tujuan anggaran adalah untuk menyediakan alat ukur dan pengendalian kinerja
individu dan kelompok dalam organisasi, serta menyiapkan infrmasi yang menjadi
dasar perlu-tidaknya tindakan perbaikan.
Manfaat Anggaran dalam Organisasi
Berikut ini adalah
beberapa manfaat anggaran dalam organisasi, yaitu :
1.
Perencanaan Kegiatan Perusahaan
§ Anggaran
merupakan hasil perencanaan, artinya anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di
antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai suatu tujuan
kegiatan di masa mendatang.
§ Sebelum
kegiatan dilaksanakan atau dibicarakan lebih dalam, perlu adanya anggaran
terlebih dahulu agar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan
kebutuhan financial, fasilitas produksi, tingkat persediaan, pembelian,
penjualan, pengembangan produk dan lainnya.
§ Rencana
keuangan jangka panjang bisa membantu mengarahkan tenaga perusahaan untuk
merencanakan kegiatan yang menguntungkan tanpa adanya over budget.
§ Adanya
anggaran dapat membantu menentukan kebutuhan tenaga kerja suatu perusahaan.
Perusahaan yang baik adalah yang mempu mengendalikan tenaga kerjanya, tidak
boleh berlebihan apalagi kekurangan.
§ Sebagai
bentuk perencanaan penggunaan alat-alat fisik perusahaan seperti listrik maupun
alat lain agar tidak menimbulkan pembengkakan biaya.
2.
Acuan Kegiatan Perusahaan
§ Anggaran
merupakan sebuah gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki
karena bisa bertindak sebagai acuan aktivitas perusahaan.
§ Dengan
adanya anggaran yang sudah direncanakan membantu mengarahkan manajer untuk
membuat strategi. Terutama dalam hal budget.
§ Anggaran
perusahaan dibuat untuk menempatkan modal sesuai dengan saluran-salurannya.
Dana perusahaan sebelum dilakukan pembelanjaan perlu dipelajari mana saluran
yang paling menguntungkan perusahaan dan sesuai dengan tujuannya.
§ Dana
untuk penyediaan barang perusahaan harus seimbang juga dengan dana yang
diperlukan untuk promosi dan penjualan tanpa mengesampingkan salah satunya.
3.
Alat Komunikasi Internal Perusahaan
Anggaran
bisa berperan menjadi sebuah alat komunikasi internal yang menghubungkan
beberapa divisi dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.
4.
Pengawasan Kegiatan Perusahaan
§ Anggaran
dapat memberikan informasi mengenai hasil aktivitas yang sesungguhnya
dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapkan.
§ Setiap
kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, anggaran keuangannya tidak boleh
melebihi yang sudah direncanakan. Karena jika terjadi kelebihan bisa
mengakibatkan potongan anggaran bagi kegiatan lain.
§ Anggaran
dibutuhkan untuk mencegah pemborosan uang perusahaan. Ini menjadi tujuan utama
disusunnya anggaran perusahaan. Kontrol keuangan diperlukan untuk mengendalikan
keuangan perusahaan.
5.
Alat Pengendalian Perusahaan
Anggaran
dapat berguna sebagai alat pengendalian yang mengarahkan manajemen untuk
menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah. Tindakan ini akan mampu
mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan perbaikan yang harus diambil.
6.
Memberikan Pengaruh dan Motivasi
Anggaran
bisa memberikan pengaruh dan motivasi kepada manajer dan karyawan untuk bekerja
secara konsisten, efektif, dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara
tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.
4.3 Estimasi Biaya atau Satuan Biaya
Akuntansi Biaya adalah
suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi penggolongan dan
peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya. Akuntansi biaya
ini diperlukan untuk pertanggungjawaban kepada pihak eksternal perusahaan
seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen) perusahaan
itu sendiri. Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena
data historis yang disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan
oleh manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan
datang.
Fungsi Akuntansi Biaya
1.
Penentuan Harga Pokok
Fungsi
akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga pokok atas
suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan sampai harga
yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen. Penentuan
harga pokok diperoleh dengan cara mencatat, menggolongkan, memonitor, dan
meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi dari
data histori yang dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga pokok
produksi.
2.
Perencanaan & Pengendalian Biaya
Dasar
yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya. Dalam perencanaan
dan pengendalian biaya, pihak manajemen
akan memonitor apakah terjadi penyimpangan (ada selisih antara biaya
sesungguhnya dengan perencanaan biaya). Jika ada, pihak manajemen akan
menganalisis penyebab terjadinya selisih serta mempertimbangkan tindakan
koreksi yang memang perlu dilakukan sebagai bentuk pengendalian.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya
merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari informasi biaya
yang disajikan.Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun
laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak
manajemen, maka komponen biaya dikelompokan dengan klasifikasi sebagai berikut.
Berdasarkan Fungsi Pokok
dari Aktivitas Perseroan
a.
Biaya Produksi (Production Cost)
Akumulasi
dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan
untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau pabrik, dan lain
sebagainya.
b.
Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)
Biaya
yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli oleh konsumen.
Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang dilakukan
perusahaan.
c.
Biaya Administrasi & Umum (General
Administration Expenses)
Biaya-biaya
yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk,
misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan biaya terkait lainnya.
Berdasarkan Kegiatan atau
Volume Produksi
a.
Biaya Variabel (Variable Cost)
Komponen
biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan. Makin
besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Biaya
tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel.
b.
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya
yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Biaya tetap
memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi
oleh periode atau aktivitas terentu. Dan biaya per unitnya berbanding terbalik
dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap
tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah.
Berdasarkan Objek yang
Dibiayai
a.
Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya
yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi barang objeknya.
Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
b.
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya
yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi secara
keseluruhan. Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya
administrasi pabrik.
Berdasarkan Pembebanan
Periode Akuntansi
a.
Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap, meningkatkan efisiensi
operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta memperpanjang masa
manfaat aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.
b.
Pengeluaran Penghasilan (Revenue
Expenditure)
Biaya-biaya
yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan, sehingga biaya-biaya
yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di neraca,
melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi
periode berjalan di mana biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).
Akuntansi biaya merupakan
bagian penting dari penghitungan pembiayaan produksi yang akan berdampak pada
kelangsungan produksi dan penentuan masa depan strategi bisnis. Untuk
menghasilkan sebuah pencatatan akuntansi biaya, tentunya sebuah perusahaan
harus memiliki pencatatan setiap transaksi dengan baik dan benar agar terhindar
dari salahnya perhitungan dalam penyusunan laporan keuangan.
4.4 Penyusunan Anggaran atau Investasi Perusahaan
Beberapa prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat disusun dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, adalah sebagai berikut:
a.
Management involvement. Merupakan
keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen
mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan.
b.
Organizational adaption. Suatu rencana
keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana ada ketegasan
wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak dapat memindahkan tanggung
jawab atas suatu pekerjaan walaupun dia dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada
bawahannya.
c. Responsibility accounting. Agar rencana
keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus didukung adanya suatu
system responsibility accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggung
jawaban manajemen keuangan perusahaan.
d.
Goal orientation. Penetapan tujuan yang
realistris akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam
jangka panjang.
e.
Full communication. Suatu perencanaan dan
pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila antara tingkatan manajemen
mempunyai pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang akan
dicapai.
f.
Realistic expectation. Dalam perencanaan,
manajemen harus mentepakan sasaran yang realistis, artinya memungkinkan dapat
dicapai. Maka sebaiknya manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme
yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat dicapai.
g.
Timeliness. Laporan-laporan mengenai
realisasi rencana harus diterima manajer yang berkompeten tepat pada waktunya
agar informasi tersebut berguna bagi manajemen.
h.
Flexible application. Pernecanaan tidak
boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi
dan kondisi.
i. Reward and punishment. Manajemen harus
melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan. Jadi manajer yang kinerjanya dibawah atau melebihi standar harus
dapat diketahui sehingga pemberian suatu reward atau punishment oleh manajemen
menjadi transparan.
Organisasi penyusunan
anggaran
Penyusunan anggaran
biasanya dilaksanakan oleh suatu komite anggaran yang beranggotakan
manajer-manajer fungsional, diantaranya:
a.
Salah seorang anggota direksi. Biasanya
adalah direktur keuangan yang bertugas memberikan pedoman umum penyusunan
anggaran dan menentukan tujuan perusahaan.
b.
Manajer pemasaran.bertugas menyusun anggaran
penjualan dan anggaran biasa distribusi.
c.
Manajer produksi. Bertugas menyusun
anggaran-anggaran yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produksi. Sepeti
jumlah yang akan diproduksi, tenaga kerja yang dibutuhkan, bahan baku, FOH.
Pembelian dll.
d.
Manajer keuangan. Bertugas menyusun
anggaran yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan.
e.
Manajer bagian umum, administrasi dan
personalia. Bertugas menyusun anggaran yang berhubungan dengan biaya umum,
administrasi dan personalia.
Faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran
Sangat penting mengetahui
faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran agar bisa meminimalisir resiko
yang mungkin terjadi. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggaran:
a.
Faktor internal
§ Data
penjualan pada tahun-tahun yang llau
§ Kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran yang
dijual, dsb.
§ Kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan
§ Tenaga
kerja, modal kerja dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan
b.
Faktor eksternal
§ Keadaan
persaingan
§ Tingkat
pertumbuhan penduduk
§ Tingkat
penghasilan masyarakat
4.5 Penyusunan Cashflow Perusahaan
Laporan arus kas atau cash flow adalah laporan keuangan yang berisi tentang informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada periode waktu tertentu. Karenanya laporan keuangan arus kas dapat digunakan untuk melacak pemasukan dan pengeluaran dari seluruh kegiatan perusahaan.
Laporan arus kas terdiri
dari 2 macam aliran yaitu:
a.
Cash Inflow
Cash
inflow merupakan aliran kas yang diakibatkan dari kegiatan transaksi yang menciptakan
keuntungan kas. Cash inflow dapat terdiri dari:
§ Hasil
penjualan dari produk maupun jasa perusahaan
§ Hasil
dari penagihan piutang pada penjualan kredit
§ Hasil
penjualan aktiva tetap yang telah ditentukan
§ Hasil
penerimaan investasi dari pemilik maupun saham apabila perseroan terbatas
§ Hasil
pinjaman atau hutang dari pihak lain
§ Hasil
penerimaan pendapatan lain dan sewa
b.
Cash Outflow
Cash
outflow merupakan aliran kas yang terdiri dari berbagai macam transaksi yang
dapat mengakibatkan beban pengeluaran kas. Cash outflow dapat terdiri dari:
§ Hasil
pengeluaran biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan biaya perusahaan
lainnya
§ Hasil
pengeluaran administrasi penjualan dan administrasi umum
§ Hasil
pembelian dari aktiva tetap
§ Hasil
pembayaran hutang-hutang pada perusahaan
§ Hasil
pembayaran kembali dari investasi si pemilik usaha
§ Hasil
pembayaran sewa, bunga, pajak, deviden dan biaya pengeluaran lainnya.
Suatu laporan cash flow
memberikan suatu informasi yang saling berkaitan antara penerimaan dan
pengeluaran dana kas pada suatu perusahaan saat periode tertentu dengan
melakukan pengklasifikasian transaksi berdasarkan kegiatan operasi, pendanaan
dan investasi.
Cara Membuat Laporan Arus
Kas atau Cash Flow
Di luar perbedaan antara
inflow dan outflow, umumnya ada 5 langkah untuk membuat cash flow, yaitu :
1.
Menghitung Kenaikan atau Penurunan Kas
Langkah
pertama untuk membuat cash flow adalah menghitung kenaikan atau penurunan kas perusahaan.
Untuk menghitungnya, dapat melihat laporan arus kas dan neraca pada akun kas.
Selain itu, dapat juga menghitung kenaikan dan penurunan kas dengan melihat
buku kas bank dan buku kas kecil.
2.
Menghitung & Melaporkan Kas Bersih
yang Digunakan pada Aktivitas Operasional
Dalam
perjalanannya, kas digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Pada langkah kedua
ini, harus memisahkan kas yang khusus untuk kegiatan operasi. Kemudian,
menghitung jumlahnya dan membuat laporan kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas operasional.
3.
Menghitung & Melaporkan Kas Bersih
yang Digunakan pada Aktivitas Investasi
Langkah
ketiga ini sama dengan langkah kedua, hanya saja yang membedakan jenis
kegiatannya yakni kegiatan investasi. Kegiatan investasi misalnya,
pembelian/penjualan aktiva tetap atau investasi jangka panjang lainnya.
Perhatikan kegiatan investasi yang dilakukan pada periode berjalan dan
hitunglah berapa jumlah kas bersih yang digunakan.
4.
Menghitung & Melaporkan Kas Bersih
yang Digunakan pada Aktivitas Pendanaan
Konsep
langkah keempat ini juga sama seperti sebelumnya. Untuk menghitungnya, dapat
memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban
jangka panjang dan ekuitas pemilik.
5.
Hitung & Jumlahkan Kas Bersih dari
Ketiga Aktivitas
Langkah
terakhir yakni menghitung penggunaan dan penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan. Jika langkah 2, 3, dan 4 sudah dilakukan, maka
langkah terakhir akan lebih mudah dilakukan sehingga hanya perlu membuat
laporannya saja dan tidak lupa untuk memasukkan saldo kas awal periode pada
perhitungannya.
4.6 Time Value Of Money dan Tingkat Suku Bunga
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang pada masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Waktu akan merubah nilai
uang dengan sendiri nya tanpa ada aturan tertentu yang mengharuskan perubahan
nilai uang dengan jangka waktu tertentu. Serta seberapa besar perubahan nilai
uang tersebut. Perubahan nilai uang sering dibandingkan oleh orang awam
sebanding dengan nilai dari bahan- bahan pokok. Sebut saja seorang ibu rumah
tangga sering mengeluhkan semakin mahal nya harga – harga bahan pokok yang
semakin meningkat dan sering pula membandingkan nya dengan masa sebelum nya.
Rumus dan Cara Menghitung
Time Value of Money (Nilai Waktu Uang)
Dalam konsep time value of money atau nilai waktu uang ini, terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui yaitu present value (nilai sekarang), future value (nilai yang akan datang) dan interest (tingkat suku bunga). Rumus untuk menghitung time value of money atau nilai waktu uang dengan kas tunggal adalah sebagai berikut:
Rumus Menghitung Future
Value (Nilai yang akan Datang)
Fn = P (1+i)n
Rumus Menghitung Present
Value (Nilai Sekarang)
P = Fn / (1+i)n
Keterangan :
Fn = Future Value (Nilai
yang akan Datang) pada tahun ke-n
P = Present Value (Nilai
Sekarang)
i = Interest (Tingkat
suku bunga)
n = Jumlah Tahun
Sementara untuk menghitung time value of money atau nilai waktu uang dengan kas banyak adalah sebagai berikut:
Tingkat
bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu.
Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga
yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan
satu rupiah nanti. Jadi tingkat suku bunga merupakan persentase dari modal yang
dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung
di Bank atau tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan
dananya pada saham.
Gambar 17 Tingkat Suku Bunga Rupiah Terhadap Dollar |
Tingkat suku bunga selalu
menjadi ukuran bagi masyarakat dalam menentukan preferensinya antara menabung
(saving) atau menginvestasikan dana yang dimilikinya. Namun pada saat kondisi
tingkat suku bunga tinggi, maka hal ini akan mempengaruhi peredaran uang di
masyarakat, karena mereka cenderung untuk menabung sebab hal ini dapat
menguntungkan mereka. Sehingga hal tersebut dapa mengakibatkan uang yang
beredar akan berkurang.
4.7 Kritetria Investasi
Dalam mengukur atau
menilai adanya suatu proyek yang akan didirikan terdapat beberapa kriteria yang
digunakan, yaitu :
1.
NPV (Net Present value)
Merupakan
manfaat bersih tambahan (nilai kini bersih) yang diterima proyek selama umur
proyek pada tingkat discount factor tertentu. NPV merupakan selisih antara
present value benefit dengan present value cost (Rp, Rp Jt, dll)
Indikator
NPV :
§ Jika
NPV > 0 (positif), maka proyek layak utk dilaksanakan
§ Jika
NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak utk dilaksanakan
§ Jika
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana TR=TC dalam bentuk
present value.
2.
Net B/C (Benefit/Cost) Ratio
Net
Benefit cost ratio merupakan manfaat bersih tambahan yg diterima proyek dari
setiap 1 satuan biaya yg dikeluarkan (tanpa satuan). Net B/C rasio merupakan
perbandingan antara present value positif (sbg pembilang) dgn jumlah present
value negatif (sbg penyebut).
Indikator
Net B/C :
§ Net
B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
§ Net
B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
§ Net
B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP) atau TR=TC
3.
Gross B/C (Benefit/Cost) Ratio
Gross
B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah didiskon dengan cost
secara keseluruhan yang telah didiskon
Indikator
Gross B/C :
§ Gross
B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
§ Gross
B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
§ Gross
B/C = 1 (satu) berarti proyek dalam keadaan BEP.
4.
IRR (Internal Rate of Return)
Merupakan
tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return
(satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang membuat NPV proyek
= 0.
Perhitungan
IRR dgn cara interpolasi, jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara
meningkatkan discount factornya.
Indikator
Gross IRR :
§ Jika
IRR > tingkat discount rate yg berlaku maka proyek layak untuk dilaksanakan
§ Jika
IRR < tingkat Discount rate yg berlaku, maka proyek tidak layak untuk
dilaksanakan
5.
Payback Period
Merupakan
jangka waktu /periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya
yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. Perhitungan payback belum
memperhatikan time value of money.
Indikator
Gross Payback Period:
§ Semakin
cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan
dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu)
4.8 Pencatatan Keuangan Sederhana
Untuk perusahaan yang
sudah berskala besar, biasanya pembukuan keuangan diserahkan pada seorang jasa
akuntan professional. Para akuntan ini sudah memiliki pengalaman dan keahlian
dalam pembukuan keuangan perusahaan selama bertahun-tahun. Mereka sudah terbiasa
mengerjakan pembukuan keuangan dari yang sederhana hingga sangat rumit dan
tersusun rapi serta detail.
Kebalikan dengan
perusahaan yang sudah berskala besar, kebanyakan perusahaan skala kecil
mempekerjakan atau menyewa orang untuk membuat pembukuan keuangannya pada
mereka yang kurang paham terhadap ilmu akuntansi dan kadang malah tidak
memiliki background seorang akuntan. Hal ini tentu saja berkaitan dengan cost
yang cukup tinggi untuk menggaji atau menyewa seorang akuntan profesional bagi
pemilik usaha yang baru saja berjalan sehingga mereka memutuskan untuk menyewa
seorang akuntan yang sesuai dengan budget perusahaan.
Sebaiknya pembukuan
keuangan perusahaan mulai dibuat ketika tahap awal opening atau perencanaan
usaha. Hal ini dapat dilakukan secara kontinu dengan mencatat harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta pendapatan yang digunakan sebagai dasar
dalam menyusun neraca dan laporan laba rugi. Beberapa langkah berikut ini bisa
diikuti untuk membuat pembukuan sederhana perusahaan, yaitu :
1.
Buku Catatan Pengeluaran
Ketika
awal menjalankan usaha, buatlah buku terpisah yang khusus untuk mencatat
pengeluaran. Semua pengeluaran atau belanja dalam usaha mulai dari pembelian
bahan baku, operasional hingga gaji karyawan harus kontinu dicatat secara jelas
sehingga dapat mengetahui berapa jumlah modal usaha yang telah dikeluarkan dan
dapat lebih mudah untuk menetapkan target serta rencana pembalikan modal usaha.
2.
Buku Catatan Pemasukan
Setelah
memiliki buku kas pengeluaran selanjutnya yang perlu dipersiapkan juga adalah
buku kas pemasukan. Buku kas pemasukan ini nantinya akan digunakan untuk
mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan.
Pencatatan transaksi pemasukan ini juga harus kontinu dilakukan setiap hari
untuk mempermudah dalam melakukan pembuatan pembukuan bulanan perusahaan.
Dengan memiliki buku kas pengeluaran dan pemasukan yang tertib dicatat setiap
hari, akan mengetahui berapa jumlah keuntungan yang diperoleh dalam satu hari.
3.
Buku Kas Utama
Dalam
pembukuan keuangan perusahaan membuat buku kas utama adalah salah satu hal yang
sangat penting. Buku kas utama ini nantinya akan digunakan untuk menggabungkan
transaksi antara buku kas pemasukan dengan buku kas pengeluaran. Dengan
menggabungkan transaksi dari dua buku kas tersebut, dapat diketahui secara
detail dan jelas berapa keuntungan maupun kerugian perusahaan.
4.
Buku Stock Barang
Dalam
pembukuan keuangan perusahaan, transaksi yang perlu dicatat bukan hanya
berhubungan dengan uang namun juga barang yang dicatat secara kontinu jumlah
barang yang masuk dan keluar setiap hari. Semakin tinggi tingkat penjualan maka
intensitas jumlah barang yang keluar dan masuk juga akan semakin tinggi. Dengan
memiliki buku stok barang, bisa memonitor dan mengawasi persediaan barang yang
ada dalam perusahaan. Selain itu, buku stok barang juga bisa membantu untuk
menghindari adanya kecurangan yang dapat dilakukan oleh supplier maupun pegawai
perusahaan.
5.
Buku Inventaris Barang
Semua
jenis barang yang dimiliki perusahaan baik dibeli melalui anggaran belanja
maupun hibah atau sumbangan harus masuk dalam catatan buku inventaris barang.
Memiliki catatan inventaris barang akan menjaga setiap aset perusahaan agar
tetap terkendali. Selain menjaga aset perusahaan, buku inventaris barang juga
memiliki fungsi sebagai berikut:
§ Mempermudah
dalam pengawasan.
§ Mencegah
agar barang tidak mudah hilang.
§ Mempermudah
untuk melakukan pengecekan barang.
§ Mempermudah
kegiatan mutasi atau penghapusan barang.
§ Memiliki
bukti tertulis terhadap pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
6.
Buku Laba Rugi
Buku
laba rugi digunakan untuk mencatat pendapatan dan beban perusahaan selama
periode tertentu. Dengan melakukan pencatatan tersebut, dapat mengetahui apakah
perusahaan sedang dalam kondisi memiliki profit (laba) atau justru rugi. Pada
perusahaan dengan skala besar, laporan laba rugi juga berfungsi untuk
menentukan nilai investasi dan juga memprediksi jumlah arus kasa di masa yang
akan datang. Bukan hanya untuk mengetahui laba ataupun rugi perusahaan, laporan
laba rugi juga memiliki beberapa fungsi sebagai berikut, yaitu:
§ Untuk
mengetahui perolehan laba atau rugi dalam suatu periode.
§ Memberikan
informasi berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
§ Untuk
mengetahui apakah strategi dan langkah yang sudah dilakukan perusahaan efektif
atau tidak dari besaran beban atau biaya perusahaan.
§ Sebagai
referensi dalam mengevaluasi langkah dan strategi yang harus dilakukan
perusahaan dalam periode selanjutnya.
BAB V
KESIMPULAN
Teknologi
informasi telah banyak memberi kemudahan dalam proses bisnis, seperti kemudahan
mencari semua informasi yang dibutuhkan serta relevan, terutama hal – hal yang
berkaitan dengan regulasi, prosedur pendirian perusahaan, sumber daya manusia,
organisasi, aspek pemasaran maupun aspek keuangan. Kemajuan bisnis informatika
di Indonesia juga ditunjang oleh pesatnya perkembangan teknologi pada masa ini
dan banyaknya pengguna teknologi tersebut, sehingga penyebarluasan bisnis
dengan memanfaatkan teknologi informasi pun menjadi lebih mudah dan lebih
efisien, tanpa memandang ruang dan waktu, serta menjangkau semua kalangan yang
ada.
Perkembangan
bisnis yang sejalan dengan perkembangan teknik informasi, memberikan ide dengan
munculnya software – software berbasis bisis maupun website yang memudahkan
para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya, seperti perhitungan pendapatan
perusahaan, perhitungan kas, perhitungan pemasokan barang, hingga simulasi
pengeluaran dimasa mendatang yang dapat dipertimbangkan untuk masa depan
perusahaan supaya tidak terjadi kesalahan hingga munculnya bisnis secara
E-Commerce. Keterkaitan ini pun yang membuat teknik informasi sangat dibutuhkan
dan tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis, serta sudah menjadi bagian yang
sangat penting dalam mengelola dan meningkatkan pelayanan dalam dunia bisnis.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-regulasi.html pada 3 November
2019 pukul 18:31
[2]
https://www.indoworx.com/prosedur-mendirikan-perusahaan/ pada 3 November
2019 pukul 18:44
[3]
https://www.eduspensa.id/bentuk-bentuk-badan-usaha/ pada 3 November
2019 pukul 19:13
[4]
https://libera.id/blogs/dokumen-legalitas-perusahaan-startup/
pada
3 November 2019 pukul 19:27
[5]
https://jojonomic.com/blog/sumber-daya-manusia/
pada 3 November 2019 pukul 20:08
[6]
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-organisasi.html
pada 3 November 2019 pukul 20:25
[7]
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/ pada 3 November
2019 pukul 20:51
[8]
https://www.studimanajemen.com/2019/03/deskripsi-pekerjaan-spesifikasi-pekerjaan.html pada 3 November
2019 pukul 21:39
[9]
https://www.kajianpustaka.com/2012/10/sistem-penggajian-dan-pengu
pahan.html pada 4 November 2019 pukul 14:56
[10] https://klikpajak.id/blog/tips-pajak/sistem-penggajian-karyawan-berdasarkan-peraturan-yang-berlaku-di-indonesia/ pada 4 November 2019
pukul 14:57
[11] https://jurnalmanajemen.com/aspek-pemasaran/ pada 4 November
2019 pukul 15:05
[12] https://coachmargetty.com/2016/02/21/pahami-segmentasi-pasar-produk-dan-jasa-perusahaan-anda/ pada 4 November
2019 pukul 15:22
[13] https://www.dmo.or.id/materi-strategi-pemasaran-contoh/ pada 4 November
2019 pukul 17:16
[14] https://www.academia.edu/5292909/ASPEK_KEUANGAN pada 4 November
2019 pukul 15:21
[15] https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-anggaran.html pada 4 November
2019 pukul 19:54
[17] https://zahiraccounting.com/id/blog/pengertian-cash-flow/ pada 4 November
2019 pukul 21:47
[18] https://www.jurnal.id/id/blog/contoh-cash-flow/ pada 4 November
2019 pukul 21:47
[19] https://ngurusduit.com/nilai-waktu-dari-uang-time-value-of-money/ pada 4 November
2019 pukul 22:50
[20] http://afrila_pradita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/60665/M7+-+SKB.pdf pada 4 November
2019 pukul 23:39
[21] https://www.logiframe.com/id/cara-membuat-pembukuan-keuangan-sederhana/ pada 5 November
2019 pukul 01:18
DAFTAR
GAMBAR
[8]
https://ilmumanajemenindustri.com/wp-content/uploads/2016/06/Contoh-bentuk-Struktur-Organisasi-Divisional.jpg
[17]
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/09/20/f9e461f1-f5df-4a54-b9b8-51c0c2152a02.jpeg?a=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik
Tidak ada unsur SARA, Pornografi, Ejekan,dsb
Salam Blogger...!!